click here for info

Tuesday, December 30, 2014

Penderitaan Bangsa Islam


 
APAKAH kita sudah lupa MENGIRINGI DOA KITA UNTUK rakyat Palestine dan Gaza Strip !!!! apakah kita sibuk dalam memikirkan sambutan Merry Christmas dan Happy New Year 2015 !!!

Dipantai timur juga saudara saudara kita turut ditimpa musibah banjir dan apakah kita masih lalai dan membutakan mata agar tidak nampak bahawa itu tanda tanda mulanya kiamat....

kebelakangan ini jarang lagi maklumat maklumat tentang saudara kita di Gaza - Palästina dan jarang pula dikhabar di news feed dan hanya NGO Aman Palestin yang giat memberikan kita maklumat maklumat tentang saudara kita disana dan semoga tuhan memberi kerahmatan keatas pertubuhan itu.

Tahukah anda

Selama 60 tahun, orang-orang Palestina diusir

selama 60 tahun , mereka terus dibunuhi

selama 60 tahun, setiap hari mengalami konflik dan teror

selama 60 tahun, perempuan dan anak-anak tak berdosa

dihancurkan dan dibunuh oleh helikopter-helikopter

dan pesawat-pesawat tempur yang menghancurkan rumah-rumah mereka

selama 60 tahun, anak-anak sekolah dipenjarakan dan disiksa

selama 60 tahun, keamanan Timur tengah berada dalam bahaya

selama 60 tahun, slogan ekspansionisme “Dari Nil hingga Eufrat”

terus digemakan kelompok-kelompok tertentu.

Tarikh-Tarikh Penting Sepanjang Rentetan Perjuangan Palestin sehingga ke hari ini. Suatu perjuangan umat Islam yang amat getir sepanjang beradaban dunia untuk membebaskan & merdekakan bumi yang dijanjikan oleh Allah SWT. Sehingga ke hari ini, Palestin genaplah 66 Tahun (dikenali sebagai Hari Nakbah ) dijajah oleh Israel Laknatuallah. Adakah kemerdekaan akan bersinar untuk Palestin. Jawapannya : Ya, janji Allah pastinya akan berlaku, bergantunglah kepada usaha umat islam hari ini dalam memperjuangkan & merdekakan bumi yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Sahutlah seruan ini...Masjidil Al-Aqsa sedang memanggilMu...

Berikut rentetan tarikh tahun perjuangan umat islam !

1882 : Dimulailah aliya raya pertama atau imigrasi besar-besaran orang-orang yahudi ke Tanah Suci. Gelombang pertama imigran Zionis ini datang dari Eropa Timur sebanyak 25.000 orang.

1896 : Wartawan Austria Theodor Herzl, pendiri gerakan Zionisme, menerbitkan pamflet berjudul Der Judenstaat yang menyebutkan bahwa masalah Yahudi hanya dapat dipecahkan dengan mendirikan negara Yahudi di Palestina atau di tempat lain.

1897 : Kongres I Zionis di Basle, Swiss. Para peserta kongres sepakat perlu ada negeri sendiri, tetapi mereka belum tahu di mana negeri sendiri itu dan bagaimana mendapatkannya.

1904-1914 : Gelombang kedua Zionis datang sebanyak 40.000 orang, sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat jadi 6% dari total penduduk.

1917 : Menlu Inggris Arthur J Balfour mengeluarkan sebuah deklarasi yang disebut Deklarasi Balfour yang mendukung perlunya ada negeri sendiri bagi bangsa Yahudi di Palestina.

1919-1923 : Gelombang ketiga imigran Zionis datang sebanyak lebih dari 35.000 orang, sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat jadi 12% dengan kepemilikan tanah 3% dari luas total tanah.

1922 : Keluar apa yang disebut “buku putih” Inggris mengenai Palestina tentang pembagian wilayah. Bagian timur disebut Transjordania yang diserahkan penguasaannya pada Emir Hashemite Abdullah dan bagian barat boleh ditempati orang-orang Yahudi tetapi hanya di sebelah barat Lembah Yordan.

1924-1928 : Gelombang keempat imigran Zionis datang sebanyak 67.000 orang, lebih 50% datang dari polandia. Sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat menjadi 16% dengan kepemilikan tanah 4,2% dari total wilayah.

1929-1939 : Gelombang kelima imigran Zionis datang sebanyak 250.000 orang, sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat jadi 30% dengan kepemilikan tanah 5,7% dari total wilayah.

1935 : November, Syeikh ‘Izz Al-Din Al-Qassam, ulama dari kota Haifa, memimpin perjuangan bersenjata pertama bangsa Palestina melawan pasukan Inggris dan Zionis. Beliau gugur syahid tanggal 19 November.

1936-1939 : Pecah pemberontakan rakyat Palestina untuk menentang perluasan pemukiman dan pendirian Negara Yahudi. Pemberontakan ini sudah mulai terjadi sejak tahun 1929. Di tengah terjadinya pemberontakan itu (1937) Komisi Peel mengusulkan pembagian Tanah Suci menjadi wilayah untuk orang Yahudi dan Arab.

1940-1945 : Kedatangan lebih dari 60.000 imigran Zionis, sehingga populasi Zionis menjadi 31% dan kepemilikan tanah menjadi 6,0%.

1947 : 18 Februari, Menlu Inggris Ernest Bevin, mengumumkan penyerahan masalah Palestina kepada PBB. 26 September, Inggris mengumumkan keputusan untuk mengakhiri masa Mandat Inggris. Pada bulan November, Majelis Umum PBB memutuskan membagi Palestina menjadi dua bagian; Yahudi dan Palestina. Orang-orang Yahudi menerima keputusan itu, tetapi Palestina dan Negara-negara Arab menolaknya.

1948 : David Ben Gurion memproklamasikan negara Israel disusul pecah perang. Yordania menduduki Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.

1949 : Perang berakhir dimenangkan Israel dan dicapai gencatan senjata dengan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah. Sedikitnya 700.000 orang Palestina menjadi pengungsi.

1967 : Israel menyerang Mesir, Suriah dan Yordania. Dan pecahlah Perang Enam Hari yang dimenangkan oleh Israel dengan menduduki Semenanjung Sinai, Dataran Tinggi Golan, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

1969 : Yasser Arafat terpilih sebagai pemimpin PLO.

1973 : Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel yang menduduki Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan. Perang ini disebut perang Yom Kippur, karena terjadi persis pada hari suci menurut kalender Yahudi, Hari Yom Kippur. Inilah kekalahan pertama Israel.

1977 : Presiden Mesir Anwar Sadat terbang ke Yerusalem dan berpidato di depan parlemen Israel, Knesset. Ia menawarkan perdamaian penuh jika Israel bersedia mundur sepenuhnya dari Sinai.

1978 : Pada tanggal 17 September, tercapai kesepakatan damai antara Israel dan Mesir. Kesepakatan damai yang disponsori Presiden AS Jimmy Carter itu ditandatangani PM Anwar Sadat di Camp David AS, pada bulan Maret 1979.

1981 : Pada tanggal 6 Oktober, Presiden Anwar Sadat dibunuh saat menghadiri parade militer untuk memperingati perang 1973 melawan Israel.

1987 : Pecah Intifadah pertama di wilayah penduduk Israel.

1991 : 30 Oktober, Konferensi Perdamaian Timur Tengah di Madrid dengan kehadiran wakil Israel, Suriah, Yordania, Lebanon dan PLO. Konferensi ini disponsori Presiden Uni Sovyet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS George Bush, pertemuan ini tidak membawa banyak hasil. Konferensi Internasional untuk mendukung Intifadah Palestina digelar di Teheran, sebagai tandingan atas Konferensi Madrid.

1993 : Tercapai kesepakatan antara Israel dan PLO di Oslo, Norwegia. Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan Pemimpin Palestina Yasser Arafat menandatangani “Deklarasi Prinsip-Prinsip” di Washington. Kesepakatan ini menggarisbawahi rencana otonomi Palestina di wilayah pendudukan.

1994 : 4 Mei, Israel dan PLO menandatangani kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel sejak 1967. 11 Mei, Israel mulai mengalihkan kekuasaan ke PLO, menyerahkan pangkalan militer Jalur Gaza. 13 Mei, Israel menyerahkan Jericho ke polisi Palestina. 1 Juli, Arafat memasuki Gaza dalam rangka mendirikan otorita Palestina (Palestinian National Authority disingkat PNA).

1995 : 28 September, PLO dan Israel mencapai kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat. 5 November, Yitzhak Rabin ditembak mati dalam sebuah kampanye perdamaian di Tel Aviv oleh Yigal Amir, seorang pemuda Yahudi fanatik yang anti perdamaian.

1996 : 29 Januari, warga Palestina mengadakan pemilu pertama kali untuk memilih presiden dan anggota parlemen di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Yasser Arafat terpilih sebagai presiden. 29 Mei, Partai Likud pimpinan Benyamin Netanyahu memenangkan pemilu dengan program memperlambat proses otonomi untuk memperbaiki keamanan, memperluas pemukiman dan menolak pembentukan negara Palestina.

1997 : 15 Januari, Netanyahu dan Arafat mencapai kesepakatan selama KTT di Erez mengenai perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat. 17 Januari, Perjanjian Al-Khalil ditandatangani Israel-PNA. Isinya: 20% wilayah Al-Khalil tetap dikuasai Israel dan sisanya diserahkan kepada Palestinian National Authority atau PNA.

1998 : 23 Oktober, Perjanjian Maryland ditandatangani Israel-PNA. Isinya: Israel menyerahkan sebagian wilayah di Tepi Barat kepada PNA, dan sebagai imbalan PNA berjanji mengatasi masalah kekerasan. 12 Desember, Pertemuan Majelis Nasional Palestina digelar di Gaza. Pertemuan ini sudah didesain AS dan Israel, sehingga keputusannya: menghapus salah satu isi deklarasi nasional Palestina yang menyebut “penghapusan Israel”.

2000 : 22 Maret, Untuk pertama kalinya Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Tanah Suci. Paus dengan berapi-api membela perlunya tanah air bagi para pengungsi Palestina. 11 Juli, Presiden AS Bill Clinton ingin mengulangi keberhasilan pendahulunya Presiden Jimmy Carter dengan mengadakan KTT Camp David II, namun upaya ini gagal. 28 September, Intifadah II dimulai dengan pimpinan HAMAS. 29 September, Pecah kerusuhan brutal di Yerusalem setelah Ariel Sharon, pemimpin oposisi selama 45 menit masuk kompleks Haram al-Syarif, tempat di mana berdiri Masjid al-Aqsha. Tindakan ini memicu kerusuhan dan pertumpahan darah.

2001 : 6 Februari, Ariel Sharon, otak pembantaian Sabra Satilla, menjadi Perdana Menteri baru Israel. 17 Juli, Israel mengirim tank dan unit infanteri ke Tepi Barat sehari setelah seorang tentara Israel tewas dibunuh. 14 Agustus, Tank-tank Israel masuk kota Jenin tepi Barat dan menembaki kantor polisi. Ini aksi militer terbesar Israel di tepi Barat dan Jalur Gaza sejak 1994. 28 September, Ribuan orang Palestina memperingati ulang tahun Intifadah dengan pawai, berdoa serta mengheningkan cipta. 19 Oktober, Tank-tank dan tentara Israel masuk ke wilayah Tepi Barat. Tentera Israel merebut sebagian besar wilayah Bethlehem, Ramallah, Nablus dan Jenin. Aksi kerusuhan meningkat. 8 November, Tentara Israel menyerbu kamp pengungsi di Jalur Gaza dan Tepi Barat. 3 Desember, Helikopter tempur AS merudal wilayah dekat markas besar Yasser Arafat di kota Gaza disusul ancaman Ariel Sharon. Yasser Arafat menangkap lebih dari 110 anggota kelompok garis keras untuk memuaskan tuntutan Washington.

2002 : 15 Januari, Israel membunuh Raed al-Karmi pemimpin Brigade Al-Aqsha yang dituding bertanggung jawab atas 10 pembunuhan. 25 Januari, Israel mengerahkan pesawat tempur menggempur Tepi Barat dan Jalur Gaza. 8 Maret, Tentara Israel mengamuk di Tepi Barat dan Jalur Gaza sehingga menewaskan 40 orang Palestina. Ini merupakan pertempuran terburuk setelah Intifadah 18 bulan silam. 10 Maret, Israel menghancurkan markas besar Palestina di Jalur Gaza. 12 Maret, Untuk pertama kalinya PBB menyebut Negara Palestina Merdeka, dan Sekjen PBB Kofi Annan menuduh Israel melakukan “pendudukan tidak sah” atas tanah Palestina. 28 Maret, KTT Liga Arab sepakat untuk: menjanjikan perdamaian dengan Israel dan menjalin hubungan normal dan keamanan. Sebagai gantinya Israel harus menarik mundur pasukannya dari tanah pendudukan, penetapan negara Palestina dengan ibukota Yerusalem Timur, “penyelesaian yang adil” terhadap jutaan pengungsi Palestina. 29 Maret, Tank-tank dan buldoser Israel menggempur kompleks Ramallah tempat Yasser Arafat berkantor dan kemudian mengepungnya. Sejak itu situasi Timur Tengah makin panas. 1 April, Tank-tank Israel masuk Turkarem dan Bethlehem dan bahkan menembaki Gereja Kelahiran Kristus dan mengepung kota tua itu. Dunia mengecam aksi militer Israel itu, namun negara Yahudi sama sekali tidak mempedulikannya bahkan meningkatkan serangannya atas Bethlehem dan kota-kota di Tepi Barat lainnya. Hingga kini ratusan orang Palestina Syahid.

2004 : 22 Maret, Pemimpin Hamas, Syeikh Ahmad Yassin, gugur akibat serangan Israel. 17 April, Abdul Aziz Rantissi pemimpin Hamas (pengganti Syeikh Ahmad Yassin) gugur akibat serangan Israel. 9 Juli, Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan Tembok Pemisah Israel adalah illegal, namun ketetapan ini tidak dihiraukan Israel. Pembangunan tembok terus dilanjutkan sehingga membentuk sebuah penjara raksasa bagi banyak perkampungan Palestina. 26 Oktober, Gigihnya perjuangan Intifadah II membuat Israel kewalahan dan mengesahkan program penarikan mundur dari Jalur Gaza, sambil merancang konspirasi lain. 11 November, Yasser Arafat meninggal dunia karena sebab yang tidak jelas.

2005 : September, Dimulainya penarikan mundur tentara Israel dari Jalur Gaza. Inilah kemenangan para pejuang Palestina setelah 38 tahun. Namun Israel terus memblokade, melancarkan serangan dan teror ke jalur Gaza.

2008-2009 : Desember-Januari, Israel melancarkan agresi di bawah panji “Operation Cast Lead” yang menewaskan lebih dari 1400 warga Palestina dan melukai lebih dari 5000 lainnya.(bersambung di rajah bawah)

semoga kita teruskan berdoa kepada saudara kita akan perjuangan umat islam menghancurkan musuh musuh islam dan sama sama lah kita menyumbang segala bentuk sumbangan dalam apa jua bentuk kepada saudara islam kita,bagi anda yang ingin menyumbang boleh lah merujuk kepada NGO Aman Palestin Melaka Sukarelawan Aman Palestin Malaysia

Kongsikan untuk kebaikan sejagat umat islam

P/s : photo creadit by aman palaestin page



No comments:

Post a Comment